VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI
Jurusan Teknik Perancangan Manufaktur sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari POLMAN Bandung berupaya untuk menjawab visi‐misi POLMAN Bandung melalui pembukaan program studi baru Perancangan Manufaktur dengan :
Visi Program Studi
“Sebagai program studi unggul dalam pendidikan tinggi vokasi bidang perancangan manufaktur di Indonesia yang terdepan pada penerapan teknologi perancangan manufaktur yang diakui dunia”.
Misi Program Studi
- Menyelenggarakan pendidikan terapan yang berkelanjutan yang efektif dan efisien;
- Menghasilkan lulusan sebagai perancang produk/mesin/tool inovatif, supervisor konstruksi mekanik,berjiwa wirausaha (entrepreneur), dan dapat berperan aktif di tingkat nasional/internasional;
- Memberikan kontribusi positif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah/swasta maupun industri melalui pengembangan produk dan layanan dalam bidang perancangan manufaktur di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Tujuan Program Pendidikan
- Menghasilkan lulusan yang mampu merealisasi produk mulai dari desain produk sampai pada penguasaan teknologi rekayasa manufaktur, memiliki pengalaman industri dan kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai desain dan proses manufaktur ke dalam sistem yang efektif serta mampu bersaing dalam pasar global, sehingga dapat memberikan kontribusi pada pengembangan bidang teknologi, ekonomi, dan sosial di Indonesia;
- Menjalankan sistem pendidikan terapan yang terakreditasi secara nasional dan internasional;
- Menyelaraskan seluruh komponen sivitas akademika program studi Perancangan Manufaktur dalam penelitian dan rekayasa, guna memperkaya khasanah keilmuan dan keahlian di bidang perancangan manufaktur berbasis teknologi, etika dan moral yang berkontribusi pada pembangunan nasional maupun regional;
- Menggerakkan sivitas akademika program studi Perancangan Manufaktur pada kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui bentuk pembinaan, bimbingan, dan konsultasi, guna meningkatkan peran serta masyarakat dan memberdayakan masyarakat untuk mencapai indonesia mandiri.
- Mengembangkan pengakuan kompetensi bidang Perancangan Manufaktur pada tingkat nasional, regional maupun internasional.
Strategi Pencapaian
- Hands‐on Technology : Diyakini bahwa perkembangan teknologi perancangan selalu mengalami perkembangan sangat cepat dari waktu ke waktu. Sebagai gambaran, penguasaan teknologi CAD diawali oleh penguasaan teknologi berbasis 2D dan kini dilanjutkan dengan penguasaan yang berbasis 3D‐modeling. Strategi yang diupayakan yaitu dengan menyediakan fasilitas teknologi perancangan parametric modeling, virtual analysis, prototyping, dan testing. Proses belajar mengajar diarahkan pada penguasaan teknologi (hands‐on technology) modern yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat (umum/industri) sesuai standar/prosedur keteknikan yang berlaku di dunia industri maju. Lingkup program studi akan senantiasa melakukan upgrading teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada di industri manufaktur.
- Education Effectiveness : Pendidikan yang efektif disini maksudnya adalah menghasilkan lulusan yang bermutu dan tepat waktu. Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang efektif, program studi menerapkan sistem penjaminan mutu pada berbagai level, baik level mahasiswa, level pengelolaan program studi/Jurusan, maupun proses pembelajaran.
- Design of Curricula : Kurikulum dirancang dan dikembangkan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Perumusan Capaian Pembelajaran Bidang Teknik Terapan oleh komisi pembelajaran FDPNI (Forum Direktur Politeknik Negeri Indonesia). Perancangan kurikulum juga mengacu pada body of knowledge Teknik Rekayasa Manufaktur melalui empat pilar rekayasa manufaktur yang dikembangkan oleh Society Manufacturing Engineers (SME). Selain itu penyusunan kurikulum juga memperhatikan kurikulum bidang Design Engineering Technology yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi terapan di luar negeri sebagai referensi tambahan dan diakui oleh badan akreditasi ABET.
- Industrial Based Education : Kegiatan akademik dilaksanakan dengan mengangkat persoalan industri nyata dan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk berpikir kritis dalam mencari solusinya. Hal ini dimaksudkan untuk membangun industrial culture/enterprise culture. Industri yang merupakan gudang permasalahan, perlu mendapatkan solusi‐solusi yang tepat dari program studi yang merupakan gudangnya ilmu dan keahlian. Melalui pendidikan berbasis industri ini mahasiswa dilatih untuk melakukan identifikasi, analisis, dan pemecahan masalah industri di bidang rekayasa produk/sistem manufaktur dengan mengaplikasikan teknologi perancangan. Dengan demikian mahasiswa diharapkan dapat menunjukkan pemahaman dan komitmen profesional dan etika tanggung jawab, termasuk menghormati keberagaman.
- Industrial Partnership : Sebagai pendidikan tinggi vokasi yang fokus pada penguasaan teknologi terapan, prodi perancangan manufaktur berusaha mengembangkan kerjasama dengan industri dan pihak‐pihak terkait pada bidang perancangan manufaktur dalam rangka membangun relevansi. Relevansi dimaksudkan untuk menjadmin kesesuaian kebutuhan dan persoalan dunia industri dengan kompetensi yang dikembangkan dunia pendidikan. Kerjasama ini memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan memberikan pengalaman berbasis industri. Kerja sama ini juga akan mengembangkan dan membangun kompetensi bidang perancangan manufaktur. Dengan demikian masyarakat dan stake holder akan mendapatkan keuntungan akan tenaga kerja yang berkualitas dan teruji.